Pada saat mendesak, kita tentu membutuhkan bantuan agar bisa mengatasi sebuah masalah. Ada banyak cara yang dilakukan termasuk mencari bantuan dana segar. Misalnya meminjam uang dari teman, bank, lembaga simpan pinjam dan banyak metode lainnya.
Namun jangan sampai kita malah terjebak oleh penipuan karena ingin cepat-cepat memiliki uang. Salah satu modus penipuan yang sedang marak saat ini adalah investasi bodong.
Modusnya adalah mereka akan merayu kita untuk berinvestasi dengan pengembalian dana yang cepat dan tidak masuk akal.
Ada sebuah kasus investasi bodong, anggota akan membayar uang senilai 300 ribu rupiah dan dalam jangka satu bulan nominal tersebut akan berubah menjadi 1,5 juta rupiah.
Bahkan ada beberapa orang yang mengiming-imingi dana akan cair 30% setelah 12 jam kita terdaftar dalam investasi mereka. Namun pada kenyataannya, apa yang mereka janjikan tidak pernah terbukti.
Memang ada dana yang akan mereka kembalikan sebagai bukti nyata bahwa investasi mereka terpercaya. Tapi jumlah dana yang akan kembali hanyalah 50% dari modal awal investasi kita. Setelah itu mereka akan mengelak dan menghilang tanpa adanya kabar.
Cara Menghindari Investasi Bodong
Tentu kita harus menghindari rayuan dari mereka yang menawarkan investasi ini. Jangan sampai mereka malah memanfaatkan kondisi kita yang tengah butuh uang.
Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan dalam menghindari investasi bodong, antara lain:
1. Kita harus waspada jika ada orang yang memberi penawaran dengan keuntungan luar biasa menarik
Salah satu modus dari investasi bodong adalah keuntungan yang ditawarkan sangat luar biasa menarik. Bahkan dana yang kita investasikan bisa kembali dalam hitungan jam.
Oleh karena itu kita harus waspada jika mendapat penawaran seperti itu, bahkan dari kenalan baik kita sekali pun.
Untuk mengatasinya, kita bisa melakukan penghitungan matematika secara sederhana untuk melihat apakah penawaran yang mereka berikan bisa masuk akal atau tidak.
Terutama jika dana investasi awal yang kita berikan dalam jumlah kecil tapi keuntungan yang kita dapatkan bisa berlipat ganda dalam jangka waktu yang pendek.
2. Periksa dokumen perizinan lembaga atau perusahaan investasi mereka
Semua lembaga pada bidang keuangan, terutama yang mengumpulkan dana dari masyarakat dan mengelolanya tentu harus memiliki izin resmi. Dalam hal ini, yang dapat memberi izin dalam mengurus permasalahan adalah Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) Departemen Keuangan, Bank Indonesia, atau pun Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappeti) Departemen Perdagangan.
Jadi jika ada yang memberi penawaran investasi, kita bisa meminta mereka untuk menunjukkan dokumen resmi yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga tersebut.
Jangan sampai kita langsung percaya jika mereka hanya mengeluarkan dokumen SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan). Karena SIUP bukan izin untuk melakukan pengelolaan dana masyarakat untuk investasi.
3. Teliti kembali bentuk serta cara mereka memasarkan produk investasi
Seluruh produk investasi resmi memiliki metode dan prosedur yang jelas. Mulai dari mekanisme cara kerja, pembagian keuntungan, serta hal penting lainnya sudah diatur secara resmi dan jelas.
Namun oknum yang menjalankan investasi bodong tidak memiliki standar yang baik dan jelas ketika menjalankan usahanya. Bahkan, ada beberapa oknum yang justru tidak memiliki produk serta penjualan yang resmi.
Mengelola Keuangan dengan Baik
Memang kita akan tergiur dengan jumlah uang yang besar jika dalam kondisi terdesak, terlebih investasi bodong banyak yang menjanjikan dana besar serta pengembalian yang cepat. Oleh karena itu, untuk berjaga-jaga dari permasalahan keuangan, kita harus memiliki pengelolaan keuangan yang baik.
Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan dalam mengelola keuangan. Misalnya mencatat arus kas setiap bulan, menabung, buat daftar kebutuhan dan menyiapkan dana darurat.
Namun, walau sudah menabung, kita membutuhkan yang namanya perlindungan keuangan. Dari mana kita bisa mendapatkan perlindungan tersebut? Jawabannya adalah asuransi.
Dengan memiliki asuransi kita akan terhindar dari risiko keuangan saat ada masalah tak terduga seperti sakit atau bahkan kematian.Asuransi jiwa misalnya, akan sangat bermanfaat bagi keluarga yang ditinggalkan.
Lebih aman bukan? Jadi daripada terjebak penipuan uang, lebih baik kita ikut asuransi saja.