Resiko Bisnis Online – Transaksi jual beli saat ini telah memiliki pergeseran yang cukup besar, dari jual beli secara konvensional menjadi transaksi online. Untuk saat ini, produk yang paling laris diperjual belikan secara online adalah fashion.
Dengan kemudahan dalam melakukan jual beli secara online, tentunya membuat semua pihak senang, baik untuk buyer maupun seller. Seller senang karena mampu menjangkau konsumen sampai kepelosok maupun ke luar negeri. Begitupun para buyer, mereka dapat mencari produk sesuai dengan keinginannya walaupun lokasi produk berada jauh dari kota tinggalnya.
Namun pernakah berpikir, semakin meluasnya jangkauan pasar maka persaingan akan semakin ketat. Konsumen semakin mudah menemukan seller yang juga merupakan pesaing Anda.
Itu merupakan salah satu tantangan yang akan memiliki dampak jika melakukan bisnis online. Untuk lebih jelasnya, berikut kami jelaskan beberapa resiko bisnis online yang harus diketahui sebagai bahan pengetahuan untuk lebih mempersiapkan diri sebelum terjun dalam bisnis tersebut.
Resiko Bisnis Online yang Layak Diwaspadai
1. Tidak mampuh menembus ketatnya persaingan
Seperti yang saya paparkan di atas, salah satu tantangan bisnis online adalah ketatnya persaingan. Mulai dari pebisnis yang bermodal cekak, sampai pebisnis dengan modal super berkumpul jadi satu dalam dunia maya yang akan menjadi pesaing Anda.
Jika tidak mempersiapkan diri dengan berbagai pengetahuan, maka resikonya adalah bangkrut karena tidak mampu bersaing dalam merebut konsumen.
2. Image toko rusak karena seseorang yang jahil
Maraknya penipuan secara online tidak hanya membuat para konsumen waspada. Anda sebagai seller juga patut membentengi diri karena tidak sedikit orang yang iri, akan merusak brand Anda dengan berbagai cara.
Mulai dari memberikan testimoni negatif sampai menjahili toko online Anda melalui sabotase (toko diretas). Baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti melakukan suatu hal dengan tujuan search engine (google) memberikan penalty.
Anda harus belajar membentengi diri dan harus tahu langkah apa yang akan dilakukan jika terjadi hal demikian.
3. Stok produk yang menumpuk
Tingkat permintaan yang terus berubah dan cenderung tidak terdeteksi membuat para pelaku bisnis harus waspada soal penumpukan produk. Jangan sampai stok produk masih banyak sementara trend dari suatu jenis barang sudah menurun.
Belajar memperhitungkan tingkat kebutuhan pada suatu jenis barang akan menyelamatkan Anda dari penumpukan produk yang berujung modal usaha tertahan.
4. Kesalahan strategi dalam promosi
Setiap bisnis harus memiliki strategi dalam memasarkan produknya, termasuk bisnis online. Jika tidak memiliki strategi pemasaran, bisa jadi uang yang Anda keluarkan dalam berpromosi akan habis sia-sia.
Badget sudah dikeluarkan untuk berpromosi namun hasil penjualan tidak sesuai.
5. Resiko toko online down
Jika membangun toko online secara mandiri dengan menggunakan hosting pihak ke tiga, maka harus mencari penyedia layanan hosting yang kredibel. Jangan sampai layanan yang Anda gunakan sering down yang akhirnya toko online tidak bisa diakses.
Resiko ini nyata dan sering terjadi.
Baca Juga :
- Tips Usaha Kuliner Di Instagram yang Umum dilakukan
- Daftar Bisnis Online Terbaik 2022 yang Layak Digeluti
- Setelah Anda Membaca Ini, Maka 100% Anda Siap Memulai Bisnis Online!
Sekian resiko bisnis online yang harus diketahui. Artikel ini bukan untuk menakuti Anda, melainkan sebagai bahan pembelajaran untuk memperkuat pondasi sebelum terjun dalam bisnis dunia maya ini. Semoga sukses
Untuk sebuah toko online itu apakah nantinya akan mampu untuk bersaing dengan penjual lain yang menggunakan marketplace dalam melakukan penjualannya??? Lalu bagaimana untuk meminimalisir penumpukan produk pada tren yang d=sudah berlangsung???
Saya pribadi berpendapat bahwa 2 poin yang sangat penting sehingga pelanggan lebih condong berbelanja pada sebuah toko marketplace adalah pertama berpatokan dengan harga dan yang kedua adalah kepercayaan.
Untuk saat ini, sangat sulit rasanya bersaing dengan para penjual di marketplace kalau toko online kita memiliki produk yang sama (tidak memiliki produk unik/limited edition). Maka dari itu, mungkin langkah terbaik adalah disamping membangun brand di marketplace ternama juga secara bertahap mengarahkan mereka (para pelanggan) ke toko online yang sedang kita bangun.
Dengan catatan proses pemesanan dan pembayaran harus lebih mudah atau minimal sama dengan proses yang dilakukan marketplace.
Untuk hal penumpukan produk, banyak hal yang bisa dilakukan seperti pemberian diskon (banting harga), pemberian bonus dan sebagainya. Namun menurut saya, hal tersebut sangat sedikit pengaruhnya kalau sudah terlanjur kehilangan momentum.
Salah satu yang bisa dilakukan jika sudah kehilangan momentum adalah melepasnya di pasar lokal dengan langsung ke toko-toko offline. Untuk sekedar mengembalikan modal saja. Salam