Sudah hampir dua tahun aku di kampung orang, aku merasakan rindu yang luar biasa baik situasi kampung halaman, teman-teman, orang tua dan saudara tentunya ataupun makanan khas buatan nenekku.
Aku hanya bisa menambah dan menambah aktifitas buat melupakan itu semua untuk sementara waktu. Mungkin inilah hidup yang harus aku jalani, mengikuti jejak nenek moyangku yang senang berlayar merantau ke kampung orang.
Aku tidak bisa membayangkan seberapa tegarnya nenek moyangku dulu, yang membuka jalan dan bergaul dengan orang-orang pribumi. Aku, pada umumnya generasi penerus hanya berusaha memperbaiki apa yang dipandang buruk oleh orang lain dan mengembangkan apa yang baik dari para leluhurku.
Aku mengharapkan kesejahteraan dari kampung ini, aku mengharapkan kampung ini berkembang dan mampu bersaing dengan daerah lain.
Kelak kampung ini, ”SAMARINDA” akan menjadi kampung halamanku, kampung dimana menurut sejarah adalah kampung yang dibangun oleh nenek moyangku.
Fajrin, Samarinda 1 maret 2007
