3 Cara Berkomunikasi yang Baik dengan Konsumen

Cara Berkomunikasi yang Baik dengan Konsumen

Cara Berkomunikasi yang Baik dengan Konsumen – Target utama dari suatu bisnis adalah mendapatkan laba, dimana laba bersumber dari konsumen. Memperoleh konsumen salah satu bagian yang mungkin tidak terlalu sulit bagi sebagian kalangan. Namun, hampir semua pebisnis mendapatkan masalah jika menyangkut konsumen yang tidak loyal.

Konsumen bisa bersumber dari berbagai cara dengan teknik promosi. Mulai dari cara sederhana dengan memasang spanduk, sampai cara berpormosi melalui media online, radio ataupun TV.

Setelah memperkenalkan bisnis melalu macam promosi, maka hal tersebut akan sia-sia jika Anda tidak mampu mempertahankan konsumen. Mempertahankan konsumen agar menjadi pelanggan Anda.

Maka dari itu, kami mencoba memberikan beberapa titik penekanan cara berkomunikasi yang baik dengan konsumen. Bukan hanya senyum, bukan hanya rama atau mungkin memberikan harga yang jauh di bawah standart pasar. Silahkan disimak.

Cara Berkomunikasi yang Baik dengan Konsumen Sebagai Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis

1. Konsumen bukan orang lain

Ketika menganggap konsumen sebagai orang lain, maka secara tidak sadar, Anda akan memperlakukan konsumen sebagai sapi perah. Hanya menginginkan uang mereka demi kepentingan Anda semata.

Beberapa pengalaman penulis berhasil mengkonversi komunikasi yang baik menjadi sebuah penjualan. Padahal, sebelumnya calon konsumen hanya datang untuk bertanya-tanya.

Dengan memposisikan konsumen sebagai sahabat, maka bahasa akan mengalir dengan sendirinya. Rasa cape, rasa suntuk atau rasa ingin membohongi tentang kualitas produk yang kita jual akan sirna dengan sendirinya.

2. Konsumen yang mengenal kita akan menjadi konsumen yang loyal

Beberapa konsumen biasanya membuka suatu percakapan dengan basa basi, mulai dari masalah perekonomian mereka sampai menanyakan tentang usaha Anda. Jika Anda menemukan konsumen seperti ini, jangan langsung memperlihatkan muka masam.

Baca Juga :

Cobalah memperkenalkan diri sepanjang hal tersebut tidak mengganggu urusan pribadi Anda. Dengan demikian, mereka akan mengenal Anda lebih dekat dan harapannya mendapat teman baru yang kemudian akan menjadi pelanggan setia Anda.

Terkadang, ada juga konsumen yang memberikan masukan soal barang yang mereka perlukan. Namun, beberapa di antara mereka memberikan masukan setiap berbelanja dan ini pastinya lama kelamaan akan menjengkelkan.

Cenderung orang yang seperti ini tidak paham soal bisnis, jadi apa yang mereka ucapkan hanya berdasarkan keinginannya. Sebagai seorang pebisnis, tentunya lebih mengerti soal keuangan usaha Anda, bagaimana perputaran uang dan barang yang terjadi dalam satu waktu.

Jadi, kalau masukan tersebut tidak dapat diterapkan karena beberapa hal. Misalnya, akan terjadi penumpukan barang dan sebagainya, jangan dieksekusi. Lakukan hal yang menurut Anda bisa menguntungkan tanpa mengorbankan dana yang seharusnya bisa diputar menjadi modal.

3. Kejujuran sangat penting

Jangan sekali-kali membohongi konsumen hanya untuk menjual suatu produk yang kurang laris. Jika produk tersebut memiliki kualitas yang buruk, maka katakan buruk. Namun paparkan kelebihannya, misalnya harga lebih murah dan sebagainya. 

Bukalah percakapan yang positif, misalnya produk A harga lebih murah namun kualitas tidak sebaik dengan produk B. Dengan demikian, Anda bisa memberikan nilai positif dari produk tersebut tanpa berbohong.

Produk yang kurang laris atau sudah lama menumpuk di toko bukannya tidak bermanfaat. Anda bisa menjadikannya sebagai perbandingan untuk produk lainnya, sehingga produk yang lain bisa lebih laris.

Baca Juga :

Coba saja Anda menjual suatu barang tanpa ada perbandingan, maka penulis pastikan keberhasilan dalam menjual produk tersebut akan menurun. Logikanya, jika seseorang dihadapkan pada suatu perbandingan, secara naluri mereka akan terdorong untuk membeli produk yang kita tawarkan.

Mereka tidak lagi berpindah ke toko lain untuk menemukan perbandingan produk yang pastinya akan menurunkan tingkat keberhasilan penjualan.

Itu merupakan salah satu teknik closing yang ampuh menurut pengalaman penulis.

Sebagai penutup, konsumen adalah raja tapi bukan raja dzolim. Jadi, jika Anda menemukan konsumen yang sudah melewati batas kewajaran, silahkan bersikap tegas. Semoga artikel cara berkomunikasi yang baik dengan konsumen di atas bisa menjadi kunci sukses berbisnis. Salam  

LEAVE A REPLY

Tulis komentar Anda
Masukkan nama Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.