Berapa Modal Usaha Budidaya Ikan Lele? Berikut Analisa dan Keuntungan yang Harus Anda Pelajari!!!

Berapa Modal Usaha Budidaya Ikan Lele

Ikan lele sudah menjadi salah satu lauk yang ternikmat bagi saya, dan saya rasa sebagian besar orang Indonesia merasakan hal yang sama termasuk Anda bukan?

Karena penikmat ikan lele hampir memiliki penyebaran yang merata untuk semua kalangan, tentunya hal tersebut dapat menjadi peluang bisnis.

Sebetulnya, selain rasanya yang nikmat, banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh bagi mereka yang suka mengonsumsi ikan lele ini, diantaranya untuk kesehatan jantung dan otak manusia karena adanya beberapa kandungan seperti omega 3 dan 6.

Selain itu, kandungan fosfor pada ikan lele akan membantu menjaga kesehatan tulang dan gigi.

Melihat banyaknya manfaat ikan lele ini, maka target pemasarannya pun sangat baik, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa sampai pada ibu hamil.

Kalau sudah mendapat pencerahan soal seberapa bermanfaatnya daging ikan lele ini serta prospek bisnisnya, maka saatnya Anda mengetahui analisa usaha dan perkiraan modal jika ingin membangun jenis usaha ini.

Perkiraan Modal Ternak Lele

Jika hanya terus bermimpi menjadi orang kaya tanpa melakukan hal yang berarti, maka mimpi Anda hanyalah tinggal mimpi. Dengan adanya analisa usaha yang akan kami bahas berikut, diharapkan Anda akan terbangun dari mimpi dan mulai meniti usaha dari sekarang.

Modal Alat dan Bahan Budidaya Lele

Sewa lahan untuk budidaya selama 1 tahun = Rp 1.000.000,-
Pembuatan kolam terpal = Rp 500.000
Total modal tetap = Rp 1.500.000,-

Biaya Oprasional Budidaya Ikan Lele

Benih ikan lele = Rp 200 x 5000 ekor = Rp 1.000.000,-
Pakan selama 3 bulan = Rp 500.000,-
Vitamin = Rp 100.000,-
Peralatan tambahan = Rp 150.000,-
Total biaya operasional = Rp 1.750.000,00 

Potensi Keuntungan Budidaya Ikan Lele

Untuk memperkuat tekat dalam bergelut dalam usaha budidaya ikan lele, seharusnya Anda tahu potensi yang bisa diperoleh jika berhasil dalam budidaya ini. 

Kita akan mencoba menghitung secara kasar berapa sih keuntungan budidaya lele, berikut ulasannya :

Dalam beternak, pada umumnya jumlah ikan yang dipanen tidak sama dengan besarnya bibit ikan yang kita turunkan, terdapat penyusutan dari jumlah awalnya.

Misalnya saja terjadi penyusutan sekitar 10% dari jumlah total bibit lele 5.000 ekor. Jadi total yang dipanen hanya 4.500 ekor.

Kalau dalam 1 kg jumlah ikan lele 6 ekor, maka hasil panen secara keseluruhan adalah 750 kg.

Penghasilan kotornya adalah Rp 10.000 x 750 kg = Rp 7.500.000,-
Penghasilan bersih (keuntungan) Rp 7.500.000 – Rp 1.750.000 = Rp 5.750.000,-

Jadi, Anda dapat memperoleh penghasilan Rp 5.750.000,- selama kurang lebih 3 bulan saja.

Dengan penghasilan sebesar itu, artinya dalam waktu 3 bulan Anda sudah kembali modal. Selanjutnya, Anda bisa menghitung sendiri berapa keuntungan 3,6 atau 9 bulan berikutnya.

Tips Sukses Menjalankan Usaha Budidaya Ikan Lele untuk Pemula

1. Menggunakan kolam terpal

Salah satu tujuan penggunaan kolam terpal adalah material yang murah namun efektif (modal ternak lele lebih terjangkau).

Selain itu, keuntungan penggunaan kolam terpal pada budidaya ikan lele adalah ikan tidak berbau lumpur (tanah), proses pembersihan dan pengeringan lahan sangat cepat untuk memutus mata rantai penyakit, suhu yang stabil, panen lebih mudah dan masih banyak lagi yang lainnya.

2. Memilih bibit unggul suatu keharusan

Setiap jenis budidaya termasuk ikan lele pastinya akan memperoleh hasil yang maksimal jika menggunakan bibit unggul. Untuk jenis ikan lele unggul yang banyak dibudidayakan di Indonesia adalah lele dumbo, lele sangkuriang, lele phyton, lele masamo dan lele mutiara.

Point pentingnya adalah bibit yang ditebar dalam satu kolam harus memiliki ukuran yang kurang lebih sama untuk memperkecil kemungkinan kanibalisme. Sementara perbandingan ukuran kolam dengan jumlah bibit yang diturunkan adalah 200 hingga 250 bibit lele setiap meter persegi. Kalau ukuran tinggi air, bisa menggunakan 40 cm hingga 50 cm.

3. Perhatikan pemberian pakan

Pemberian pakan hendaknya dilakukan 3 kali sehari, pagi-siang-malam. Pemberian pakan di pagi hari sekitar jam 9, jangan memberikan pakan sebelum jam tersebut, karena nafsu makan lele cenderung belum maksimal.

Selain itu, air kolam masih mengandung zat-zat negatif yang dibawah oleh udara sehingga memberikan pakan sebelum jam tersebut akan berakibat lele banyak yang mati.

Untuk memaksimalkan pendapatan, sebaiknya carilah pakan alternatif. Beberapa pakan alternatif yang sering dijadikan pakan lele adalah usus/jeroan ayam atau unggas yang mati.

Biasanya lele juga akan lapar sebelum waktunya pemberian makan. Untuk mengatasi hal tersebut, Anda bisa menggunakan daun pepaya, batang pisang muda (dicincang-cincang) sebagai pakan cemilan.

4. Kualitas air kolam

Sebaiknya, gunakan air kolam yang bersumber dari mata air tanah. Kalau susah, maka air dari PDAM pun bisa digunakan dengan catatan, lakukan penampungan kurang lebih 1 minggu sebelum digunakan.

Pastikan ketinggian air kolam tetap terjaga (40 cm – 50 cm), lakukan penambahan jika air mulai berkurang. Kolam sebaiknya ditutup dengan jaring untuk menghindari pemangsa dari luar seperti kucing atau tikus.

5. Mengendalikan hama dan penyakit

Serangan hama dan penyakit pada ternak lele pasti sangat merugikan, karena bisa mengakibatkan kematian bahkan terjadi gagal panen.

Pengelompokan hama bisa dibagi menjadi 3, yaitu hama predator (ular, musang, kucing katak, linsang), hama pesaing (ikan mujair) dan hama pengganggu (belut).

Untuk menanggulangi hama ini cukup mudah, yaitu pinggir/area kolam dipagar, menyaring keluar masuknya air dan menututup kolam menggunakan paranet.

Sementara dalam mengatasi penyakit yang kemungkinan timbul, perlu ekstra kehati-hatian, jangan sampai salah atau penanganan yang lambat. Beberapa jenis penyakit yang biasa timbul adalah penyakit bintik putih, jamur, bakteri, kutu ikan dan lain-lain.

Cara memberantas penyakit ikan lele dapat Anda pelajari di sini.

6. Pemasaran Ikan Lele

Pemasaran ikan lele di negara kita ini cukup mudah, karena hampir semua orang menikmatinya. Bisa menjual sendiri di pasar, menawarkan di warung makan, restoran dan lain-lain.

Selain itu, untuk meningkatkan penghasilan maka hasil ternak lele bisa diolah menjadi abon, nugget atau kerupuk.

Promosikan hasil usaha ikan lele Anda mulai dari keluarga terdekat, kemudian kolega, teman dan sebagainya.

Baca Juga :

Itulah pembahasan analisa usaha budidaya ikan lele serta tips menjalankannya untuk pemula. Dengan modal yang relatif kecil, maka balik modalnya pun relatif cepat, hanya 3 bulan (panen pertama). Modal ternak lele tidak sebesar yang Anda pikirkan bukan?

1 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Tulis komentar Anda
Masukkan nama Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.